To All GiriWana Members

Kepada seluruh Anggota Mapala GiriWana STHB yang ingin mem-posting (*syukur2 kalo ingin semua) suatu tulisan dalam bentuk apapun (*narasi, deskripsi, puisi, catatan perjalanan, sharing materi, curhat, jeung sajabana) atau photo-photo, silahkan kirimkan naskahnya dalam format words atau text atau attachment photonya ke e-mail
giriwana_mapalasthb@yahoo.com wajib disertai biodata (nama,angkatan,dan NRA)

catatan : Sensor berlaku !!!


Dari Kami

Selamat datang kepada Mahasiswa Baru Tahun 2013, ditunggu kehadirannya di Keluarga Besar Mapala GiriWana STHB.

Selasa, 20 Mei 2008

Ada Apa Dengan Navigasi ?

Navigasi…materi ini katanya paling sulit dipelajari dibandingkan dengan materi-materi kepencintaalaman seperti Survival, Mountaineering, Perencanaan Perjalanan dan Perbekalan, Orad, atau materi-materi lainnya.

Saat masih menjadi Anggota Muda dalam tahapan Masa Bimbingan memang materi Navigasi menjadi materi yang paling lama dipelajari. Kang Ipung benar-benar memberikan materi dengan selengkap mungkin. Dari Navigasi Dasar hingga masuk ke Navigasi Darat. Bahasan yang dibahaspun cukup banyak dari Pengenalan Peta Kompas, Orientasi Peta dan Medan, hingga pada aplikasi dilapangan.

Bila dilihat sekilas memang benar materi ini cukup membuat pusing dibandingkan dengan materi-materi lain yang muatannya lebih dominan dilapangan seperti Panjat dan Survival. Navigasi dianggap sebagai materi yang penuh teori sehingga hanya dipelajari didalam kelas saja. Hal itulah sebenarnya yang membuat Navigasi pada saat ini terlihat sebagai materi yang sulit.

Memperhatikan perkembangan organisasi hingga kurun waktu saat ini, ada beberapa hal yang menyebabkan navigasi kurang begitu berkembang di sumber daya anggota GiriWana, antara lain :

  1. Masih dikotakkanya navigasi sebagai materi kelas.
  2. Tidak dibiasakannya membawa peralatan navigasi ketika melakukan suatu perjalanan.
  3. Masih enggan / malas untuk melatih navigasi secara langsung di lapangan.
  4. Lebih banyak menggunakan ilmu taksir ketika dilapangan.
  5. Hanya mempelajari navigasi dari mukanya saja tanpa mengembangkan atau mencari sumber lain dalam mempelajarinya.
  6. Terpaku pada teori-teori kelas yang diberikan.


Sangatlah disayangkan saat mendengar kabar jika adik-adik melakukan suatu perjalanan walaupun itu hanya bersifat ”refreshing” hanya sekedar menikmati perjalanannya saja tanpa mencoba berlatih Navigasi walaupun hanya sekedar iseng saja.

Usahakan Peta, Kompas, Altimeter dan alat penunjang lainnya dibawa serta sehingga perjalanan yang memang direncanakan hanya untuk senang-senang itu tidak terbuang sia-sia. Jangan pula beranggapan karena tempat yang dituju adalah tempat yang sudah biasa dikunjungi kita tidak merasa perlu lagi untuk bersusah payah berlatih.

Inget...koncina kudu terus berlatih...karena materi kepencintaalaman adalah ilmu praktis yang harus diaplikasikan dilapangan, tidak akan bisa kalau hanya membaca.

Sampurasun....

2 komentar:

simadu mengatakan...

kang, pendalaman navigasi alangkah bagusnya bila sedini mungkin bs d terapkan kepada para anggota muda,mudah2an alat2 & dokomen yg yg memadai bs terealisasikan d kemudian hari.nuhun.......
pelor

Anonim mengatakan...

Setuju Yi...ngan atuh kumaha da asa beak dengkak, dah dicoba beberapa cara cuman ya tetep gak ada perubahan..eh belum ada perubahan. Ya kita saling "ngajurungkeun" saja ya...mudah-mudahan..
kiebond